1. Ayam Taliwang, Plecing Kangkung, dan Ikan Bakar - Lombok
Ayam Taliwang yang kurus
plecing kangkung
ikan bakar pedas
Ayam Taliwang memang makanan juara dari Lombok. rasa pedasnya nampol! ayamnya pakai ayam kampung dan seporsinya memang berisi seekor ayam, tanpa ceker dan leher ke atas. jangan sharing sama orang deh, abisnya porsinya mini. hehehe.. plecing kangkung tidak saya rekomendasikan kecuali anda suka makan sayur mentah dan pedas2 gimana gitu. jangan tertipu wujudnya yang terlihat indah (sama sekali tidak indah menurut saya), karena rasanya tidak menggoda. bahkan teman yang memandu kami disana, tidak menyukai plecing kangkung ini. ikan bakar cenderung aman untuk dikonsumsi semua. ikannya manis dan porsinya pas untuk 1 orang. range harga normal menurut saya, khusus untuk lokasi pilih yang sudah terkenal ya. karena banyak sekali restoran dengan menu serupa di Lombok.
2. Sate Bulayak - Lombok
Sate Bulayak
Satenya oke, tempat makannya ga oke. bayangkan anda makan di depan monkey forest, apakah yang akan anda harapkan terjadi. tanpa banyak option tentu anda takut si monyet akan merebut sate anda. tapi ternyata itu tidak terjadi. saya awalnya heran kenapa musti makan sate ini di lokasi penuh monyet. ini karena lokasi inilah tempat sate ini berasal, jadilah kami dibawa untuk makan sate Bulayak yang masih otentik. nama Bulayak itu sendiri merupakan nama pelengkap sate ini. lihat pembungkus lontong ini? itulah Bulayak. sate ini seperti sate lain dari ayam atau sapi, bisa juga dengan bagian dalamnya. bumbunya pedes, menyenangkan :)
3. Babi Guling Ibu Oka - Ubud, Bali
tampak luar
wujud asli nasi babi guling
Menu ini adalah hasil request saya kepada penyelenggara tur. seorang teman menyarankan tempat makan ini, dan akhirnya di hari pertama perjalanan di Bali, kami langsung mencicipinya. rasanya? sungguh membuat pusing. saya tidak terbiasa makan babi seporsi besar seperti itu. disamping itu, modelnya yang mirip dengan babi putar asli Manado (kampung halaman saya) membuatnya tampak biasa saja. tapi ramenya tempat ini luar biasa. lokasinya yang berdekatan dengan pasar seni Ubud membuatnya rame dengan turis2 baik lokal maupun internasional.
4. Krushers, KFC - Bali
krushers kami dan kentang goreng
Hahaha, lucu memang namun saya kembali harus mengakui kehebatan KFC dalam mencuri perhatian saya. mereka mengeluarkan menu minuman baru, Krushers, dan saya belum pernah menemukannya di Jakarta. sehingga ketika datang di Bali, saya rasa harus mencobanya. rasanya seperti milk shake, dengan range harga belasan ribu rupiah. disamping itu, saya juga luluh dengan pesona KFC di Jogja karena saya kehilangan nafsu makan saya secara mendadak ketika mencicipi masakan yang manis. hahaha, saya dan selera pedes saya yang aneh.
5. Teuku Umar Garden, Bali
menunya pas menurut saya
Restoran Chinese Food yang cukup luas dekat hotel kami. Berhubung makannya sudah diatur, yah, mari kita nikmati saja. kebetulan teman saya, Wati (bukan nama sebenarnya) sedang centil, jadilah sejumlah makanan pun ikut terdokumentasi.
6. Warung Made - Seminyak, Bali
cover depan daftar menu
selamat makannnn
hanya makanan penutup inilah yang bisa saya habiskan
Ini restoran yang namanya warung tapi sungguh membuat kantong keropos. kecuali anda bener2 tak bisa hidup dengan makanan Indonesia dan punya kocek amat tebal, silahkan datang kesini. pelayanannya amat lama, rasanya juga biasa saja, tapi anehnya restoran ini penuh. dan yang paling mengejutkan adalah paket makanan kami. sungguh tidak manusiawi untuk dihabiskan kecuali kami anak2nya Hercules yang habis bertaruh melawan naga. seperti itulah penggambaran banyaknya makanan untuk kami berempat yang diatur oleh travel. membayangkannya saya langsung kenyang.
7. Seafood di Jimbaran, Bali
seporsi seafood plate
Tadinya hendak menikmati sunset di Jimbaran yang konon indah sekali, namun apa daya, Bali seperti hujan badai di hari itu. jadilah kami hanya menikmati makan malam tanpa bisa cuci mata. saya sendiri cukup suka dengan konsep makanan tidak repot di gerai2 tempat makan sepanjang pantai ini. tampilan menunya bersih dan cukup mengenyangkan. sayang disayang, kepitingnya kecil, sehingga saya kurang berminat menyentuhnya. cumi, ikan kecil, kerang, udang, sup dan kangkung sudah amat cukup untuk bisa disebut menikmati seafood di Jimbaran (meskipun tetap tidak ada sunset).
8. Ayam Betutu
Sebenarnya ada sejumlah menu lain yang kami pesan, lihat di foto, tapi tampaknya hanya pose ayam betutu yang paling asoy, sehingga hanya dialah yang saya masukkan ke post ini. ayamnya ayam kampung, biasa, kecil, kali ini plus leher ke atas, namun pedesnya minta ampun. saya hampir nangis karena ke'panas'an. bukan pedas, saudara2. karena ayam ini dimasak dengan bumbu aduhai yang membuat tenggorokan saya terasa seperti kebakar. ada menu sayur lain, yang berasal dari nangka namun kurang begitu masuk di selera saya. menu ayam betutu juga terserah di berbagai area di Bali, pilih favorit teman yaa.
9. Gudeg Ibu Widodo - Jogja
makanan khas Jogja
Makanan ini favorit saya untuk kelas manis. tapi tetap saja saya meminta sambelnya. hahaha. ini menu mungkin sedikit aneh, karena ada banyak campuran. ada ayam suir, syukurnya ini ayam kampung, ada krecek, yang akhirnya saya tahu dia semacam kerupuk dari kulit sapi, potongan telur rebus dan sayur dari nangka. rasanya enak.
10. tempat2 makan lainnya.
Ada beberapa tempat makan yang tidak diabadikan, kebanyakan adalah restoran menu buffet untuk siang hari. makanannya beragam, tapi tidak ada yang special. buffet untuk hotel di Jogja juga menyenangkan hati dibanding dengan menu lain di kota itu. tapi yang paling membuat eneg adalah Es Teller 77. hotel Bali menyediakan restoran ini dan beberapa hari saya habiskan untuk meminum teh dan menyantap nasi gorengnya sebagai sarapan. di hari terakhir malah saya habiskan dengan pergi ke gerai Pizza Hut sanking mati gaya tak mau makan makanan Jogja. makan di seputaran Malioboro pun tidak lagi menyenangkan hati, karena harga dan kenyamanannya kurang matching. namun ada 1 juara tak boleh dilupakan adalah nasi pedas ibu Andika di Bali. mantap!
dan 1 lagi, sate pesut asal Lombok dan sate lilit asal Bali adalah jenis sate yang sama namun namanya beda. sekian cerita saya dari Lombok, Bali dan Jogja. selamat menikmati :)
10. tempat2 makan lainnya.
Ada beberapa tempat makan yang tidak diabadikan, kebanyakan adalah restoran menu buffet untuk siang hari. makanannya beragam, tapi tidak ada yang special. buffet untuk hotel di Jogja juga menyenangkan hati dibanding dengan menu lain di kota itu. tapi yang paling membuat eneg adalah Es Teller 77. hotel Bali menyediakan restoran ini dan beberapa hari saya habiskan untuk meminum teh dan menyantap nasi gorengnya sebagai sarapan. di hari terakhir malah saya habiskan dengan pergi ke gerai Pizza Hut sanking mati gaya tak mau makan makanan Jogja. makan di seputaran Malioboro pun tidak lagi menyenangkan hati, karena harga dan kenyamanannya kurang matching. namun ada 1 juara tak boleh dilupakan adalah nasi pedas ibu Andika di Bali. mantap!
dan 1 lagi, sate pesut asal Lombok dan sate lilit asal Bali adalah jenis sate yang sama namun namanya beda. sekian cerita saya dari Lombok, Bali dan Jogja. selamat menikmati :)