Monday, August 22, 2011

Zen Garden-nya mamah


Judulnya mungkin agak kurang familiar, tapi setelah saya balik ke Manado, inilah benda yang terus menerus mengusik hidup saya *lebay. Yap, Zen Garden dari game Plant vs Zombie. Semua bermula ketika pacar mengajari saya main game ini sekitar bulan April yang lalu. Ternyata game ini sudah ada di iPod kala itu, tapi tidak tahu bagaimana permainannya dan fakta bahwa i'm not a gamer. Akhirnya ketika kunjungan singkat di Manado meninggalkan kesan mendalam bagi adik bungsu yang kemudian mengisi laptop ini dengan si game. Alhasil tak hanya dia yang berhasil menyelesaikan adventure-nya tetapi juga ibunda alias mamah sebanyak 5 kali! Tak hanya itu, mamah juga menanam plant, dan mengurusinya tiap hari. Laptop pun nyala dari pagi hingga malam hari mamah mau tidur.

Yasudah, akhirnya saya penasaran apa yang membuat mamah betah duduk manis di depan laptop. Ternyata game ini bisa mengurusi garden-nya sendiri, hanya perlu kita mengawasi untuk memenuhi kebutuhannya seperti fertilize the plant, play music, menyiramnya ataupun memberi coklat kepada siput. Apakah siput itu? Siput merupakan hewan pengumpul tiap koin yang dihasilkan tanaman. Koin-koin tersebut dapat digunakan kembali oleh si mamah untuk memberi makanan, pupuk atau air bagi tanaman. Jadi haruslah terus mengecek kondisi dari plant-plant tadi. Huff, cukup jelas bukan penjelasan saya?


Lihat yang saya lingkarin biru? Itu adalah siput yang tak lain antek-antek mamah dalam mengumpulkan koin-koin. Uang mamah saya kurang lebih sudah banyakkkk sekali mengingat sayangnya mamah kepada garden-nya ini. Saya yang tidak tahu apa-apa kemarin berusaha membantu mamah dengan mengurusi garden ini. Oow, saya pun melakukan kesalahan fatal, yakni memberikan coklat kepada semua plant! Padahal coklat tersebut tidak bisa dibeli dengan uang dan hanya bisa didapatkan lewat adventure. Benar-benar kesalahan yang bikin mama agak-agak senewen. Kenapa? Karena siputnya mandek saudara-saudara, tidak mau jalan tanpa dikasih coklat. Tidak jalannya siput juga membuat mamah harus stand by mengumpulkan koin dan harus lebih lama depan laptop menyelesaikan adventure agar bisa dapat coklat. Fyuhh, saya ikutan capek juga. Hahaha.

Tapi, tenanglah, pagi ini lewat beberapa kemenangan adventure mamah berhasil mendapatkan 3 coklat sebagai makanan siput hari ini. Saya pun selamat dari tugas mengurusi Zen Garden mamah. Saya sih senang-senang saja mamah saja jago main laptop, tapi seandainya uang dari garden bisa ditukar jadi uang beneran mah saya lebih senang lagi. Hihihi. Mari main puzzle Plant vs Zombie lagi! :)

Tuesday, August 2, 2011

Polly by UP shoes

This box came to my crib a week after thesis defense.


 the cute UP bird

the box

hello, Polly shoes!

This shoes basically wasn't my need cause i still have lots of shoes (i bet boyfriend will give me his thumbs for this statement. hihihi). But one day, i browsed on UP shoes by Diana Rikasari and found out this store sells wedges. Some of them got my attention but I ended on ordering Polly. It came after 10 days of waiting, they promised it wont be more than 14 days. Mom was in my crib when its arrived. She liked Polly, cute as she said. I wore it for the first time on judicium and it changed my whole look cause i was 9cms taller. Hahaha. One funny story on that day. I met some friends afterward to watch Harry Potter and they all commented on my new wedges. I'm much taller. Hihihi. You're so cute, Polly. As the designer post on the web, Polly loves cupcake too, just like me!

red velvet cupcake by minilovebites


This post was left on my draft for a month and it's about delicious cupcakes by minilovebites. I got their address from some accounts in twitter and it led me order 2 kind of cupcakes at the moment, Purple Choco and Red Velvet. With no doubt, my heart goes to the Red Velvets. Not as good as people may expect maybe, like cupcakes from abroad, but at least this cupcake was the best on town (in my opinion, do mind it, people). The color was good, the icing was great. I once posted a post about thing i hate in cupcake which is the icing part. But, minilovebites solved my problem, it wont let you lips full butter from the icing, or whatever it is. Don't forget their packaging too, it is a nice one. Ah ya, minilovebites served non-preservative cupcakes, so you'll have to finish it on 2 days after you got it home. Definitely will order the Red Velvet again. Hihihi.  

done

We Are The Champion by Queen as backsound.

me and my thesis

me and my supervisor

me, supervisor and one judge. 

Hahaha, i don't know how to reveal it with a good grammar, pardon my poor English skill, but all i wanna say is i'm official a Bachelor of Psychology. Yeah, it sounds better than Sarjana Psikologi in Indonesia. But it doesn't make me less happy. Cihuy! It also tells why i abandoned this blog for a month! A month without any single post. But now, i'm back, with some posts for tonight, which means i'm still alive, people. Hahaha. I gained weight, yeah same old stories, but don't you miss me grumble about it? *peace! I have managed time with a friend to start gym this Thursday. I hope i can make it, without any excuse. God, please guide me. Hihihi.

Anddd, my judicium was done last Friday. I got an A on my thesis defense. Super double happiness! One lecture has asking me to journalize my thesis. Maybe i'll do it, but let me ask my supervisor first. Anyway, with or without that journal, i'm beyond happiness with this new degree. I've done my best for these 4 years and i hope years ahead will treat me well. To be honest i don't have exact plan of what am i going to do after graduation. I pray for my future, but for now, i only want to go home. Maybe i'll take a master degree, or work. We'll see. Don't afraid bloggie, i'll spill the beans later. I just wanna share my happiness now. Lalalala :)

Maicih oh Maicih

Yak kisah bermulai dari saya masih kecil. Kesenangan anak lain mungkin cake coklat, chokichoki (Sitohang! haha), wafer coklat, bahkan segala jenis ciki, ada Chitato, Cheetoz, JetZ, dll dll, tapi saya nasi. Saya terlahir dengan lidah asli Siahaan, seperti ayah saya yang bertubuh agak tambun dan tidak doyan ngemil. Sebaliknya, kedua adik saya cenderung mengikuti lidah keluarga mama, senengnya makan manis-manis, coklat, permen, dan gula pasir. Saya sama papa yang balik kompak teriak kalo kita itu butuh makan nasi di siang hari, bukannya bergembira bersama mama dan adik-adik yang asyik melahap roti tawar plus mentega dan meses. Oh no, itu bukan porsi saya. Nasi dan lauk + lauk + lauk adalah pelibur lara hati ini. Hihihi.

Meski demikian saya betah makan krepek. Krauk krauk krauk. Makannya bunyi dan nikmat. Maka kenalnya saya dengan Pringles, Kusuka, dan krepek pisang. Yang terakhir disebutkan adalah kesukaan saya. Merk favorit saya adalah YenYen. Familiar? Tentu, secara itu kerepek yang paling terkenal sebagai oleh-oleh dari kota kelahiran saya, Bandar Lampung. Sang pacar pun turut merasakan kegilaan saya makan kerepek pisang ini. Sebungkus sehari sih yang paling record hingga akhirnya dia giat mencari orang yang menjual kerepek pisang ini. Tedenggg. Kalau pada mau saya mau save nomor teleponnya loh. Murmer dan asli dari Lampung! Hehehe.

Sekarang ini, posisi kerepek pisang di hati saya mulai digeser oleh kerupuk setan dan teman-temannya. Bermula dari plesir ke kota kembang alias Bandung yang gila kuliner, berakhirlah saya membawa cemilan2 rendah lemak yang krauk krauk itu ke ibukota. Hitungan jam ludes. Lidah saya gemar sekali sama yang pedas-pedas. Kerupuk setan sendiri sempat populer sebelum akhirnya porsi makin sedikit dan makin tidak pedas (tipikal produsen indo). Dan tadaaaa, tiba-tiba Maicih datang.

Berbekal banyak varian model keripik Maicih pun mulai mendominasi pasar. Eh sebelumnya saya agak bingung dengan kerepek dan keripik (tentu saja saya tau kerupuk yang bagaimana. yang unyil ato kerupuk warteg kan ya? bukan emping kan? *tepok jidat). Yah pokoknya Maicih ini disebut keripik. Ada 3 varian, ada keripik pedas-level pedas 3, 5, dan 10, terus ada gurilem-bentuk agak panjang namun berasa kacang (langsung saya keluarkan dari list karena benar-benar tidak bisa saya makan karena mengandung kacang) dan seblak-semacam kerupuk pedas.

Metode jualannya pun unik, yakni via twitter. Dengan mem-follow account mereka, @infomaicih, kita akan dapat keterangan di mana saja mereka gentayangan-istilah mereka jualan. Biasaya mereka jualan di mobil, atau stand mall. Hebatnya tidak hanya di Bandung saja mereka jualan. Minggu lalu ketika hendak berburu Maicih di Bandung, timeline mereka bahkan sudah ada di Balikpapan! Awalnya saya cenderung meremehkan promosi seperti ini, apakah memang selaku itu hingga terlihat seperti kejar-kejaran sama pembeli. Eh, ternyata ketika saya datang, keripik level 10 sudah ludes terbeli T.T Ketika disusul ke tempat berikutnya, ternyata tidak ada keripik. Yak, dalam sehari itu, saya sudah dipermainkan oleh Maicih di 3 tempat berbeda! Maicih oh Maicih.

 seblak dan gurilem @infomaicih. maap keripiknya lupa difoto, keburu abis. hehe.

makaroni, keripik singkong level 10, basreng @maicih. packaging lebih aman. 

Eh tapi ya kawan-kawan yang budiman, melengkapi post yang panjang ini, pada akhir perjalanan saya di Bandung, teman mengenalkan saya kepada Maicih lain, yakni @maicih. Secara follower memang lebih sedikit dari yang pertama, tapi tak kalah laku juga dipasarkan. Tempatnya pun tidak perlu kejar-kejaran dengan para jenderal-istilah distributor Maicih. Dan yang paling penting ada nomor BPOM-nya alias ini aman dikonsumsi. Pedasnya pun tidak segila yang pertama. Bahkan level 10-nya tidak bikin orang nangis. Sedikit cerita saya saja hampir nangis untuk level 5, bagaimana level 10 ya? Saya pingsan tampaknya. Seperti halnya @infomaicih, @maicih juga punya varian, seperti macaroni, basreng-bakso ikan, dan juga  keripik singkong Maicih dengan berbagai level.

Yah, tapi semuanya kembali ke teman-teman, masih sayang lambung ato tidak. Saya sih lebih memilih Maicih kedua, lebih aman, dan bungkusnya lebih ciamik. Saya pun tidak perlu bersin-bersin karena secara nyata bumbu yang digunakan @maicih jauh lebih sedikit. Yang pasti sekarang saya mau menghabiskan basreng saya dulu ya. Hidup Maicih!

Info selengkapnya plus jasa delivery ada di sini.

Oh, God


God doesn't have Blackberry or an iPhone, but He's my favorite contact. 
He doesn't have Facebook, but He's my best friend.
He doesn't have Twitter, but i follow Him. 
He doesn't have internet, but i'm connected to Him.

Thanks God for being my very-very-very important friend, father, saviour, lover, and healer (at the same time)!
I love You.