Friday, September 30, 2011

Mari Memasak

Oleh karena tangan saya bisa keriting bercerita tentang masa-memasak dalam bahasa Inggris, maka post ini akan dalam bahasa Indonesia. Yeyy! Jadi ceritanya sudah 4 hari terakhir saya masak. Ga semua menu buat orang rumah sih karena mama saya masih harus turun tahta memasak sayur dan tentu saja selalu tak pernah lupa memasak nasi. Tapi cukup banyak menu saya, karena porsi makan 4 orang menjadi menu utama. Ciyeee *mendadak salting. hihihi.

Menu 3 hari yang lalu, seperti di foto adalah muntahu, sedangkan menu 2 hari kemaren (kelamaan ngepost, maap!) adalah udang goreng telur asin. Biasa, penyakit sok kambuh, disamping lagi ngidam berat sama telur asin. Baru masak muntahu dengan tingkat kesulitan sebiasa, udah langsung mau ribet total dengan menu berat. Hahaha, namanya juga manusia ya, kapan bisanya juga kalo ga belajar, so, mari kita membuat. Gimana hasilnya? Sukses dong, ini fotonya.


Tapi eh tapi, bukan maksud hati pelit bagi-bagi resep, melainkan karena saya malas ngetik resep, jadi saya akan berbagi kesalahan-kesalahan yang saya perbuat sebagai pemula dan juga tips bagi yang hendak membuat udang goreng telur asin seperti saya. Ehm, terutama yang kemampuan memasaknya minim hehehe. Yuk!

1. Periksa baik-baik telur asin yang anda beli.
Serius, ini penting sekali agar tidak mengalami nasib buruk seperti yang baru sadar telah membeli telur asin mentah dan masak sekaligus di saat udang sudah dibumbui. TEPOK JIDAT LEBAR-LEBAR! Ini benar-benar kejadian yang perlu ditertawakan, oleh sebab itu telitilah. Akhirnya saya merebus kembali telur-telur asin, karena yang digunakan adalah telur asin yang sudah masak. Bodohnya lagi, jumlah telur asin mentah yang saya beli lebih sedikit daripada yang masak. Huff!
2. Pilih jenis udang yang baik.
Ehm, saya tidak ingin menyalahkan si papah yang salah membeli udang, tapi udang yang beliau beli udah tuir alias ga fresh lagi. Huhuhu. Jadilah udang saya berbau amis dan tidak memiliki ekor. Udang kecil yang dibekukan di kawasan terkebelakang. Hwuahh.
3. Pelajari teknik memberi asam yang pas kepada segala jenis calon lauk, terutama seafood.
Penting untuk tahu apakah udah cukup asam atau belum. Setidaknya ini nasehat dari mamah saya.

Akhirnya besoknya saya mulai bandel mencoba masak Tom Yam, tidak dengan segala rempah-rempah melainkan dengan bumbu instant buatan si Asian ... Dan rasanya saudara-saudari, amat pedas. Saya tidak punya ayam segar kala ini, tentu saja di kulkas mama, dan akhirnya mencemplungkan beberapa potong tuna di dalamnya. Ikan tuna-nya terasa segar dengan kuah tom yam, tapi saya bahkan tidak kuat dengan pedesnya. Akhir kata, ikan tuna ludes, kuah tom yam berakhir di sink mamah. Huff.



Menu terakhir paling mudah dari semua menu yang saya coba, grilled salmon. Tak perlu kerja berat untuk membuat salmon layak makan. Menurut pacar saya yang hobi masak, cukup berikan olive oil, salt and pepper. Diamkan dan panggang di atas panci datar. Udah deh, jadi, salmon yang menyenangkan hati. Besok-besok saya masak lagi, atau mungkin minggu depan, tapi mari kita usaha lebih demi keberhasilan di masa depan *lebay! hehehe. Mari memasak!

No comments: