1. Dokter yang sudah saya sepakati bersama orangtua ternyata mendadak akan cuti 2 minggu. Memakai jasa dokter pengganti tentulah bukan opsi yang tepat untuk gigi saya. Untungnya dokter saya yang lucu tidak punya dokter pengganti.
2. Operasi hanya dapat dilakukan pukul 8 malam, ketika semua pasien sudah pulang. Yak, operasi akan berlangsung lama.
3. Suntikan bius yang cukup banyak namun tidak membuat rasa sakit itu hilang juga membuat saya senewen. Saya hanya bisa mengerang kesakitan :(
4. Setelah selesai operasi hari pertama, si dokter pun berkata, "Bisa tolong besok foto panoramic tidak? Saya ingin mengecek apa sudah bersih". Ok, dan saya setelah semalaman tak bisa tidur (efek pasca operasi) ternyata hasilnya masih ada mahkota gigi yang tertinggal. SAYA MAU PINGSAN!
5. Kembali ke dokter dan langsung operasi lagi. Bekas yang belum kering kembali dibuka dan yak, tak ada bius yang mampu mengatasi rasa sakit itu. Saya pun terisak-isak hingga operasi harus dihentikan.
6. Setelah tenang saya kembali melanjutkan pembedahan dan akhirnya sisa gigi itupun keluar. Saya lega bukan kepalang, tapi diikuti dengan sakit luar biasa juga.
7. Kondisi ini cukup membuat heboh mama saya yang takut saya kekurangan darah dan tenaga. Sebelum operasi saya hanya makan sedikit bubur.
8. Ah ya, kondisi hanya makan bubur dan tidak boleh makan makanan keras-panas-pedas juga membuat senewen.
9. Tapi moga-moga bikin kurus juga sih. Cihuy!
Sekarang saya udah merasa mendingan. Masih nyut-nyut sih tapi saya udah berhasil makan ayam goreng tadi. Yeyy! Tentu saja dengan menyuir-nyuiran terlebih dulu hehehe. Sekarang saya mau mandi, mau kontrol lagi sama dokter. Satu wisdom tooth saya sudah lengser dari tahta, yang satu lagi, nanti aja kali ya. Sakitnya oh sungguh luar biasa sih. Hehehe.
No comments:
Post a Comment