Thursday, February 26, 2009

BATAK

Yeah, aku orang Batak.
>> Aku boru Siahaan.
>> Aku hidup dengan orang-orang Batak.
>> Aku cukup ngerti dengan tradisi Batak.
>> Aku suka lagu-lagu Batak.
>> Aku lumayan betah duduk manis di acara-acara Batak.
>> Aku hapal sebagian marga-marga Batak dan panggilan-panggilan mereka.
>> Aku membaca kisah-kisah suku Batak.
>> Aku pun lumayan bisa mengenali orang Batak dari wajah mereka.
>> Aku suka pria Batak.
>> Aku Batak :)

Itu hal-hal yang bisa kuungkapkan jika orang mempertanyakan ke-batak-kan diriku, namun, fakta-nya adalah :
>> Aku hidup dengan orang-orang Batak, yang tidak Batak. Papaku bukan orang Batak yang terlalu Batak. Aku bahkan bisa meyakinkan diri sendiri kalau papa tidak akan setuju aku menikah dengan paribanku, seperti lazimnya orang Batak lain. Mamaku pun begitu. Nah, ini yang aku suka dari kedua orangtuaku. Mereka juga bukan yang terlalu ngotot mengajarkan adat kepada aku dan adik-adikku. Kita memang tidak secara langsung belajar bahasa Batak, namun, lama-lama ngerti kok biar cuma dikit, daripada tidak sama sekali kan? hehehe..
>> Aku cukup ngerti dengan tradisi Batak. Yah, ini masih kaitan erat sama yang diatas lah. Aku tahu bahwa tulang-ku itu marga Parna, yang setahuku ada 50-an marga. Trus, ada banyak lagi istilah-istilah atau panggilan-panggilan tertentu kepada mereka. Untuk orang-orang gerejaku sih, aku lumayan hapal. Tapi kalau dah diluar itu, aku kurang tahu deh hehehe..
>> Aku suka lagu-lagu Batak dan akan bersenandung ketika mendengarnya, menggoyang-goyangkan kepala, trus ikutan nyanyi deh. Bahkan di lagu-lagu tertentu, aku akan menangis bila mendengar lagu-lagu Batak. Ada juga lagu yang "membebankan" aku, lagu itu juga pernah aku tulis di blog ini, judulnya Boru Panggoaran. Tapi, aku tetap suka lagu-lagu Batak secara keseluruhan, yah, paling tidak lagu-lagu yang biasa aku dengar di acara Batak lah hehehe..
>> Aku suka pria Batak, namun bukan berarti hanya bisa menyukai pria Batak. Memang kebanyakan yang dekat dan akhirnya jadian memang pria Batak. Bahkan bisa aku katakan, dari zaman cinta monyet aja, aku dah naksir pria Batak hehehe.. Nah, pas sekarang malah lebih payah. Pria yang benar-benar kusukai memang Batak tulen! Lengkap dengan gesture Batak, pintar bahasa Batak, namun sangat casual. Pria Batak ada juga kok yang keren, ga semua amuba hehehe.. Meskipun sebagian besar gitu sih. Ada pula yang bilang kalau pria Batak itu otoriter, wah, itu semua hanya generalisasi. Ada kok yang manis. Ada yang kutu buku. Ada yang romantis. Ada yang gay! Itu pasti sih menurutku. Jadi, segala macam stereotipe pria juga pasti ada di pria Batak. Tinggal kita yang pintar-pintar mencari saja. Tapi aku pribadi belum kepikiran akan menikah dengan pria Batak atau tidak, itu masih jauh banget hehehe..


Wah, itu dulu deh tentang Batak. Ada banyak hal yang bisa aku ceritain, bisa yang negatif dan positif. Moga-moga kalian suka bacanya, terutama yang Batak hehehe.. Horasss!!

2 comments:

Anonymous said...

Horas Ito Anna;

Artikel yg menarik, enak dibaca.
Tp gua lbh suka modernisasi Batak tanpa meninggalkan prinsip dasar adat yg semula.

Krn bynk hal gua temukan bahwa adat istiadat Batak ngk lagi relevant dgn situasi & kondisi zaman sekarang.

Misal: bila Kakek/Nenek org Batak yg udah beranak cucu, cicit, cocot,...dst meninggal, maka harus diadakan upacara adat selama 1 minggu / lebih hnya utk mengenang kematiannya dgn pesta besar yg mahal. otomatis segala aktifitas, rutinitas, bisnis, atau pekerjaan org Batak tidak dapat dijalankan selama penyelenggaraan adat berlangsung.

Pada kondisi skrg yg notabene org Batak bnyk yg merantau & terpencar adat ini sgt tdk lagi relevant dan memberatkan.

Mungkin suatu saat nanti, Anna bisa membawa perubahanan pelaksanaan adat Batak yg lebih fleksibel, relevant dgn kondisi namun tanpa meninggalkan essensi, prinsip, dan nilai luhur budaya Batak itu sendiri.

Salam,
Daniel

Anonymous said...

hai ana..
Ne abg neh..
Blognya bagus..
Stidaknya chayank menghargai yg namanya 'batak'..
Btw..
Abg sayang ma ana