doomsday!
Sebenarnya saya hanya ingin menulis judul 2012, tapi ntar sama aja kayak ngasih review film deh, jadinya saya tambahin judulnya, yang memang menggambarkan apa yang ingin saya tulis di blog ini. Yah, kiamat, akhir dunia, apalah itu namanya, yang pasti keadaan dimana segala macam kehancuran berpuncak dan (setahu saya) dunia musnah alias tidak ada lagi. Dikabarkan suku Maya yang meramalkan hal tersebut, katanya tanggal 21 Desember 2012 akan kiamat. Apa ya yang kira-kira terjadi pada diri saya di tanggal itu?
# Saya akan berusia 22 tahun 11 bulan, seminggu lewat sehari juga harusnya bakalan 23 tahun.
# Seharusnya saya udah lulus s1, dan dalam proses s2
# Harusnya udah punya pacar lagi (hahahaha, curhat colongan)
Yah, itu kira2 yang (harusnya) terjadi ketika tanggal itu datang. Saya bukan berandai2 tanggal itu beneran dan membumihanguskan semua umat di dunia. Akan ada tsunami besar sekali akan datang, dan menenggelamkan kita semua, bumi dan isinya, seperti pada zaman Nuh dulu. Seperti di film ini. Negara2 maju menciptakan bahtera2 untuk menyelamatkan makhluk bumi. Harga untuk 1 tiket adalah 1 Milyar Euro, nebak aja sendiri jadi berapa di Rupiahkan hahaha, saya ya ga bisa bayar segitunyalah. Nebak lagi deh, siapa2 aja yang bisa naik kapal itu, yang artinya juga, menurut film ini, akan selamat dari Doomsday ini.
Film ini aneh menurut saya. Iya, saya setuju dengan penggambaran kiamat ini. Yah, saya sih mengartikan cerita di film ini dengan datangnya kiamat, bukan sekedar tsunami atau gunung berapi, tapi kok bisa ada yang selamat ya? Kalau memang mau kiamat, ya jangan ada yang selamat dong? Iya ga sih? Justru saya ngiranya akan benar2 musnah isi bumi. Ini kok malah ribuan orang bisa selamat, karena punya uang! Nah loh. Nyawa terbeli dong? Tuhan kita yang Mahaadil itu berarti berubah jadi mahatidakadil dong? Salah dimana persepsi ini? Saya malah lebih suka penggambaran di film Knowing deh jadinya. Bahkan akan ada anak2 atau orang2 yang terpilih dan akan menjadi Adam dan Hawa yang baru di negeri baru yang dijanjikan Tuhan kepada kita. Bukan dengan 1 Milyar Euro dan kita akan selamat di dunia. Kalau dunia hancur juga berarti manusia hancur kan?
Okei, saya sedikit berapi-api ketika menulis tentang ini. Tapi saya masih bingung dengan inti cerita ini. Masih lebih bangus Wall-E deh, kalau memang tujuan filmnya untuk kebaikan bumi. Atau Knowing, agar orang2 tuh pada baca alkitab dan peka dengan keadaan sekitar, tangisan ibu pertiwi. Atau bahkan menonton siaran2 seperti tsunami atau gempa Padang, yang memilukan hati dan menyadari mereka sudah pernah menikmati "kiamat" mereka dan melihat orang2 yang mereka kasihi menghadapi "kiamat"nya. Sadar ga? Ada ga yang bisa menyelamatkan diri? Ga ada? Semua pada akhirnya berpulang kepadaNya. Apapun yang akan kita lakukan, kita tetap akan menghadapi "kiamat" kita sendiri2.
Saya yakin film ini pasti menghibur banyak orang. Hanya ada seorang saya yang kurang menikmatinya. Kurang bisa memaknai hancurnya dunia ini. Tapi saya tetap manusia biasa. Di saat masa saya akan tiba, saya berharap saya bersama mereka, bersama surga saya. Sehingga saya tidak takut ketika kiamat itu datang. Meskipun saya juga takut, takut tidak cukup waktu bersama mereka, takut tidak cukup waktu membahagiakan mereka, takut tidak melihat dan mengetahui keberadaan mereka. Whuah, saya sampai nangis nulis kata2 ini, beneran. Ada teman nulis ini kemaren, jadi saya kopi buat bloggie, kata2nya bagus. Have a nice day yaa:)
Saya yakin film ini pasti menghibur banyak orang. Hanya ada seorang saya yang kurang menikmatinya. Kurang bisa memaknai hancurnya dunia ini. Tapi saya tetap manusia biasa. Di saat masa saya akan tiba, saya berharap saya bersama mereka, bersama surga saya. Sehingga saya tidak takut ketika kiamat itu datang. Meskipun saya juga takut, takut tidak cukup waktu bersama mereka, takut tidak cukup waktu membahagiakan mereka, takut tidak melihat dan mengetahui keberadaan mereka. Whuah, saya sampai nangis nulis kata2 ini, beneran. Ada teman nulis ini kemaren, jadi saya kopi buat bloggie, kata2nya bagus. Have a nice day yaa:)
Life comes with no time outs, no second chances. You just have to live life to the fullest, tell someone what they mean to you, speak out, dance in the pouring rain, hold someone's hand, and smile until your face hurts. Don't be afraid to take chances or fall in love and most of all, live in the moment because every second you spend angry or upset is a second of happiness you can never get back.
No comments:
Post a Comment