Sunday, December 13, 2009

They are called motivation


berprestasilah setinggi burung-burung di udara

Ada beberapa bentuk motivasi yang dapat dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar, yakni :
  1. Memberi angka. Angka adalah simbol atau nilai dari aktivitas belajar anak didik. Angka merupakan alat motivasi yang cukup memberikan rangsangan kepada anak didik untuk mempertahankan atau bahkan lebih meningkatkan prestasi belajar di masa mendatang. Pemberian angka atau nilai yang baik mempunyai potensi yang besar untuk memberikan motivasi kepada anak didik lebih giat belajar.
  2. Hadiah. Memberikan hadiah ketika anak berhasil meraih sesuatu amat penting. Dengan ini anak akan termotivasi untuk belajar guna mempertahankan prestasi belajar yang mereka capai. Bahkan tidak menutup kemungkinan akan mendorong anak didik lain untuk termotivasi belajar juga.
  3. Kompetisi. Kompetisi adalah persaingan, dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong anak didik agar mereka lebih bergairah belajar. Persaingan, baik dalam individu atau kelompok diperlukan dalam pendidikan. Guru pun berperan sebagai fasilitator. Dalam kondisi yang kondusif seperti ini, setiap anak didik pun akan melibatkan diri mereka dalam kegiatan belajar mengajar. Kondisi ini yang dikehendaki dalam pendidikan modern, yang disebut CBSA (cara belajar siswa aktif).
  4. Memberi ulangan. Anak didik biasanya mempersiapkan diri dengan belajar jauh-jauh hari untuk menghadapi ulangan. Berbagai usaha dan teknik bagaimana agar dapat menguasai semua bahan pelajaran anak didik dilakukan sedini mungkin sehingga memudahkan mereka untuk menjawab setiap soal yang diajukan ketika pelaksanaan ulangan berlangsung. Namun, pemberian ulangan pun harus diperhatikan. Ulangan harus diprogram dan tidak membosankan anak didik. Oleh karena itu, ulangan perlu dilakukan secara akurat dengan teknik dan strategi yang sistematis dan terencana.
  5. Mengetahui hasil. Mengetahui hasil belajar bisa dijadikan sebagai alat motivasi. Dengan mengetahui hasil, anak didik lebih terdorong untuk belajar lebih giat. Apalagi bila hasil belajar itu mengalami kemajuan, anak didik berusaha untuk mempertahankannya atau bahkan meningkatkan intensitas belajarnya guna mendapatkan prestasi belajar yang lebih baik di kemudian hari.
  6. Pujian. Pujian yang diucapkan pada waktu yang tepat dapat dijadikan sebagai alat motivasi. Pujian adalah bentuk reinforcement positif sekaligus motivasi yang baik. Guru bisa memanfaatkan pujian untuk memuji keberhasilan anak didik dalam menyelesaikan pelajaran sekolah, namun harus diberikan sesuai dengan hasil anak itu sendiri. Seseorang yang senang dipuji anak pekerjaannya akan meningkatkan kemampuannya. Begitu pula dengan anak didik. Banyak yang iri akan pujian guru terhadap teman-temannya dan menjadi malas belajar. Guru pun harus memberi pujian secara objektif kepada anak didiknya.
  7. Hukuman. Meskipun hukuman adalah reinforcement negatif, namun bila dilakukan dengan tepat akan menjadi motivasi yang baik dan efektif. Hukuman pun seharusnya mendidik dan bertujuan untuk memperbaiki sikap dan perbuatan anak didik yang dianggap salah. Tidak menggunakan kekerasan serta harus dalam konteks pendidikan.

Djamarah, S. B. (2002). Psikologi belajar. Jakarta: Rineka Cipta

No comments: