Tuesday, April 14, 2009

radang tenggorokan

Hai, bloggie. Pengen banget nulis pake bahasa Inggris, tapi apa daya, untuk post yang satu ini kosakata saya minim. Maap banget, tapi akan lumayan jelas kok. Saya juga yakin akan lebih mudah dimengerti kalau ga pake bahasa Inggris.

Saya kena radang tenggorokan. Lagi! Ini untuk keempat kalinya dalam 2 tahun kuliah, itu yang tidak ke dokter. Kalau yang pake dokter, hmm, ini udah kedua kalinya. Dan kali ini menyiksa, sama seperti bulan Oktober tahun 2007 lalu. Wah, demam saya aja udah masuk hari ketiga, seingat saya. Belum lagi UTS baru kelar pukul 2.30 tadi, bayangkanlah sakitnya mau belajar, susah banget huhu. Tapi, berhubung obat dokter sangat tidak enak (memang benar-benar sangat tidak enak) saya mau cepat sembuh. Belum lagi kegiatan saya agak ribet besok, takutnya malah lebih sakit, tapi semoga tidak. Amin.

Nah, untuk info, saya mau bagi-bagi info tentang radang tenggorokan. Saya usahakan banget supaya ga meng-copy paste materi orang, jadi ini deh rangkumannya dan juga pengalaman saya sendiri.

Ada 3 penyebab radang tenggorokan:
1. Infeksi
2. Iritasi, dan
3. Alergi.

Gejalanya dapat berupa rasa sakit di bagian tersebut, susah menelan, susah bernapas, batuk,
dan demam. Ada kalanya leher juga mengalami pembengkakan.

Infeksi sendiri bisa bersumber dari 3
hal, yakni kesehatan mulut dan
gigi, amandel sebagai sumber infeksi, dan sinusitis.
Berkaitan dengan gigi dan mulut, itu kemungkinan karena ada gigi berlubang atau gigi busuk. Makanya harus segera ke dokter gigi. Semalam dokternya nanya apa saya punya gigi berlubang, tapi saya ga punya, jadi dia ga saran apa-apa deh untuk ke dokter gigi.

Ada pula radang karena infeksi pada amandel. Amandel (ternyata) merupakan bagian pertahanan tubuh, jadi ketika amandel infeksi dan tidak berfungsi optimal, kuman pun berkumpul, jadi radang tenggorokan deh. Sumber infeksi terakhir adalah sinusitis. Pada orang dengan sinusitis kronis, lendir akan terus-menerus mengalir di belakang tenggorokan dan hidung. Hal ini menimbulkan iritasi ke tenggorokan dan menyebabkan radang. Jadi, kalau radang kita karena infeksi ketiga hal diatas, jangan cuma radangnya yang disembuhin, tapi penyebabnya juga, karena kalau ga, bisa kembali radang deh.

Selain kuman, radang tenggorokan juga dapat terjadi karena virus, yaitu saat pilek dan flu. Namun, radang tenggorokan akibat pilek dan flu akan hilang dengan sendirinya, seiring sembuhnya penyakit tersebut. Flu ringan dapat dikalahkan oleh daya tahan tubuh. Tapi, kalau lebih dari seminggu radang tenggorokan yang menyertai flu tidak hilang, apalagi jika ditambah suara serak, bisa dikategorikan serius dan bisa turun ke pita suara.Radang tenggorokan karena kuman dapat menular melalui ludah, sedangkan yang disebabkan virus lewat udara.

Wah, maap ya teman-teman kalau ketularan, ga maksud kok hehe. Saya lumayan menyetujui kalau saya kena radang tenggorokan karena virus deh. Udara sangat ga bersahabat sekarang, banyak banget orang kena flu, saya juga kena deh, tapi versi radang tenggorokan langsung hehe.

Iritasi juga bisa menjadi biang keladi radang tenggorokan. Hal ini disebabkan makanan masuk, yaitu makanan yangyang terlalu pedas, terlalu asam, terlalu panas atau dingin, dan makanan-makanan yang terlalu bergetah. Nah, ini nih kayaknya masalah saya selain virus diatas. Tapi, kalau kategorinya terlalu pedas, saya ga pernah dapat tuh di Jakarta makanan yang bikin saya nangis karena terlalu pedas. Ada yang mau rekomendasi ga? Kali-kali aja dengan makan yang pedas radang saya sembuh, tapi maag saya langsung kumat deh kayaknya haha.


Itu deh rangkumannya. Lumayan kan? Sekarang yang perlu saya lakukan adalah mengurangi makanan pedas (huhuhu), gorengan dan es krim. Yah, gorengan dan es krim saya bisa tahan, tapi makanan pedas??

No comments: