Berhubung blog ini adalah sarana saya menyampaikan uneg-uneg, jadi saya cerita disini aja deh tentang kuliah saya yang mulai menunjukkan tanda-tanda kehebohan hehehe.. Saya sekarang udah semester 5, kalau fakultas lain, setau saya ya, udah ada kayak penjurusannya gitu, tapi di fakultas saya, kita ga kenal penjurusan. Kalau mau penjurusan, ya kita mesti lanjut ke S2. Jadi lulus ntar ya kayak dokter umum, pengetahuannya umum aja, ga spesialis pada satu bidang. Nah, kalau anak-anak lain pada penjurusan, itu berarti kuliahnya makin susah kan? Jangan pikir kita-kita ga ada penjurusan jadinya ga kesusahan, siapa bilang?? Sekarang baru aja 3 hari jadi anak semester 5 fakultas Psikologi, saya udah merasa kesusahan!
Saya nyadar kenapa semester 5 disebut titik jenuh kuliah. Saya sendiri capek kuliah, capek ngerjain tugas, capek menghapal (diktat Psikologi tebal-tebal kawan hehe), capek nunggu dosen (yah, kalau ujung-ujungnya pulang cepat sih gapapa ya hehe), dan capek-capek lainnya. Udah setengah jalan sih, udah nanggung mau pindah jurusan (hahahaha, udah amat sangat nanggung malah), udah mau lulus! Nah, pas kata-kata udah mau lulus dikemukakan, saya langsung pengen cepat-cepat lulus kuliah, dan itu artinya harus ngambil banyak mata kuliah, supaya cepat lulus. Amin paling lambat semester 8 saya udah lulus (crossing fingers!)
Saya pun langsung buka-buka catatan lama tentang mata kuliah, saya udah berhasil melewati 88 sks pada 4 semester ini, dengan nilai minimal B (amin lulus dengan sangat baik sekali) dan perlu 32 sks lagi sebelum bisa seminar proposal-semprol (untuk pengajuan skripsi!). Dan sekarang saya (tadinya sih) mengambil 24 sks untuk semester ini, untuk mempercepat si semprol itu. Tapi, saya harus bilang, saya merasa tak mampu lagi ngambil 24 sks di semester ini.
Mata kuliahnya parah-parah banget. Semua serba observasi, penelitian, jurnal, wawancara, ohhh tidakkk!!! Jadinya selama sehari kemaren, saya cuma bisa mikir tentang mata kuliah ini, ada ga yang bisa di-skip, meskipun merasa 'akan bisa' melewati semuanya dengan aman, tapi, kalau tidak maksimal? Kalau ujung-ujungnya cuma lulus dengan nilai C dan nyesel banget, gimana? Kalau akhirnya keteteran karena mata kuliah 'parah' itu, gimana? Saya ga boleh ambil resiko kan? Meskipun jadinya akan rada mundur (tapi lama-lama saya pikir, saya ga akan mundur untuk semprol sih, amin sekali lagi hehe), saya tetap memutuskan untuk mundur.
Jadilah, hari ini saya pergi ke Sekretariat untuk 'membuang' 1 mata kuliah, dan membiarkan saya konsen untuk menghadapi 22 sks di semester 5 ini. Dan bila lulus semua dengan baik, maka saya akan mengambil 20sks lagi (untuk beberapa mata kuliah pilihan yang belum kelar) sebelum semprol di semester 7. Kalau ga salah si begitu peraturannya hehehe.. Semoga semua aman-aman saja, ga ada yang 'mengganggu pikiran saya' seperti semester lalu. Puji Tuhan banget nilai saya ga turun di semester lalu, terima kasih untuk semua yang telah mendoakan dan menolong saya yang tukang bolos ini.
Oya, berkaitan dengan bolos-membolos, saya ga bisa bolos lagi semester ini. Tidak ada hari yang saya ikhlas bolos! Parah ga sih, bahkan di hari Jumat aja, saya harus cemas dengan mata kuliahnya. Huff, ga bisa maen-maen lagi deh untuk semester ini. Dan membolos adalah sesuatu yang 'tabu' bagi saya untuk sekarang-sekarang ini. Whuah, yang ada adalah saya harus konsen, khususnya untuk mata kuliah 'parah' itu, semoga nilainya bagus-bagus ya ntar hehehe.. Jadi, saya harus semangat untuk semester ini, belajar dengan rajin dan memfokuskan diri untuk kuliah, tidak untuk yang aneh-aneh. Semoga semua cita-cita dapat terwujud dengan baik dan lancar..
God bless me x)
No comments:
Post a Comment